Jumat, Juni 03, 2016

Untukmu, Yang Selalu Menjelma Segalanya

Aku terus merasakannya, aku juga heran mengapa kau selalu ada.
Melihat jam dinding, kau menjelma detik.
Melihat ke jendela, kau menjelma cahaya.
Mendengarkan musik, kau menjelma suara.
Merenung ditengah sepi, kau menjelma denyut nadi

Tapi, aku suka dengan ini semua.
Kaulah yang selalu membuatku ingin tetap hidup terus dan terus.
ingin tetap terus menulis dan menulis.
sampai-sampai aku selalu merasa menjadi huruf-huruf untuk tulisanku sendiri.
Kau tak pernah jauh dariku, jantungku sendiri mengenalmu sebagai debarnya.
Ah sudahlah, sebenarnya aku sedang merindukanmu, aku memikirkanmu ketika menulis ini.

Teruntukmu,,
Sosok yang selalu ada, disetiap aku menarik nafas.

Karya : Jefry Efendy

Rabu, Juni 01, 2016

bahagia tanpa topeng

bagaimana hari mu? sudahkah kamu merasa bahagia? jika belum.... mengapa? atau, mungkin kamu hanya pura-pura bahagia? kemudian kamu berusaha tegar atas rasa sakit yang kamu rasa? kamu tersenyum padahal hatimu menangis? kamu tertawa padahal jiwa mu menjerit? mengapa kamu melakukan hal itu? agar tidak dibilang cengeng?

bahagia?
bahagia adalah ketika kita bisa menjadi diri kita sendiri, tanpa sandiwara, tanpa kebohongan, tanpa kepura-puraan sedikitpun.
bukankah menjadi diri sendiri itu sulit?
lebih mudah menjadi 'seperti orang lain' kan?
mengapa seperti itu?
hari ini begitu banyak orang kehilangan dirinya sendiri,
dengan berbagai macam polesan, topeng, dan manipulasi sikap.
mungkin karena akan hanya ada sedikit orang yang mampu menerima kita? 
mungkin akan hanya ada sedikit orang bersedia berjalan bersama kita atau mendengarkan kita bicara.
dan bukankah sesuatu yang semakin sedikit itu akan menjadi berharga?
mungkin kita lupa, mungkin kita salah mencari cara untuk bahagia,
kebahagiaan tidak diukur dengan besar kecilnya penerimaan orang lain terhadap diri kita,
kebahagiaan itu terukur dari besar kecilnya  penerimaan kita terhadap diri sendiri,
dalam wujud rasa syukur atas apa yang kita miliki.
bukan kah hal itu adalah sesuatu yang sulit?
jangan lupa bahagia yaaa, bahagia dalam kesederhanaan.

tidak ada yang tetap tinggal

kita mungkin tak akan bersatu,
karena aku tau, tidak semua pertemuan untuk menyatukan,
seperti bergantinya siang dan malam, seperti pasang surut nya air laut,
hanya perasaan ku sendiri saja yang ingin bersatu. selama nya bertemu,
itu tidak mungkin kan? tidak akan ada yang benar-benar tetap tinggal,
karena aku mencintai yang sewaktu-waktu pergi, yang sewaktu-waktu diambil, yang sewaktu-waktu harus hilang.

aku yang sejatinya tidak memiliki apa-apa,
aku yang sibuk berandai-andai,
aku semestinya belajar bagaimana caranya melepaskan, dan caranya menyikapi kepergian,
belajar tentang kesendirian, betapa hidup dalam diri sendiri begitu meresahkan.
aku belajar bagaimana membuat hari-hari menjadi lapang,
selalu siap dengan kepergian, juga kehilangan.

namun, kamu perlu tau, bertemu denganmu adalah sebuah anugerah,
melewati hari bersama dengan bertukar cerita, canda tawa, juga air mata.
terimakasih telah datang ke dalam kesendirianku.
terimakasih telah hadir dan membunuh sepi.
terimakasih sempat berhenti dan menegurku yang seorang diri,
kebersamaan yang ku rasa begitu singkat, telah mengajarkan ku bahwa di dunia ini kita tidak benar-benar sendiri.

jaga dirimu, jaga kesehatanmu
semoga Tuhan selalu melindungimu, dan menentramkan jiwamu
tetap semangat gapai semua impianmu,
jangan lupa bahagia, jangan lupa tersenyum :)





1 Juni 2016
dalam kesendirianku, bersama kamu di hatiku