BERMANFAAT ATAU DIMANFAATKAN ?
Dengan kata dasar yang sama, yaitu "manfaat", namun kedua kata ini memiliki konotasi yang berbeda. Bermanfaat memiliki konotasi yang positif dan aktif, yaitu kita menjadi seseorang yang dengan suka rela memberi manfaat untuk orang lain. Lain hal nya dengan dimanfaatkan, yang memiliki konotasi negatif dan pasif, yaitu kita menjadi seseorang yang 'berguna' untuk orang lain, atau kasarnya 'diperalat' oleh orang lain.
Jika kau boleh memilih, menjadi manusia yang bermanfaat atau dimanfaatkan? tentu saja kau akan memilih bermanfaat, bukan? namun bagaimana karena kebaikan hatimu tersebut kau malah dimanfaatkan oleh orang lain? orang lain memanfaatkan kebaikan hatimu untuk kepentingannya sendiri?
"Seberapa bermanfaatkah diriku sebagai seorang manusia? Berapa banyak orang kah yang telah merasakan manfaat dari kehadiranku? Apakah aku termasuk orang yang dibutuhkan dan selalu ditungu-tunggu kehadirannya? Atau malah sebaliknya, aku orang yang tidak diharapkan untuk hadir, dan tidak diharapkan bantuannya?"
Sungguh menyenangkan bila kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat, seseorang yang merasa dirinya bermanfaat akan merasa lebih hidup, karena ternyata kehidupannya dibutuhkan dunia ini.
Tetapi, lain halnya dengan menjadi orang yang dimanfaatkan. Sungguh menyedihkan. Ketika orang lain membutuhkan kita, barulah kita digunakan untuk melakukan sesuatu, demi kepentingannya sendiri dan bahkan merugikan kita. Memang, kita berguna bagi sesamanya, tapi tentu saja berbeda dengan menjadi orang yang bermanfaat. Orang yang bermanfaat digambarkan dengan peribahasa "gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang". Sedangkan orang yang dimanfaatkan digambarkan dengan peribahasa "habis manis, sepah dibuang". "DIBUANG!" sungguh sangat menyedihkan.
Terkadang kita merasa jengkel dan kesal ketika orang lain memanfaatkan kita. Perasaaan tersebut adalah luapan dari pikiran-pikiran negatif yang muncul karena kita belum menyadari bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
"Kenapa orang itu selalu meminta bantuanku?" Pertanyaan yang selalu muncul ketika ada orang yang sering sekali meminta bantuan kepada kita. Hilangkanlah pikiran-pikiran negatif tersebut, karena sebenarnya secara tidak sadar ketika orang lain memanfaatkan kita, maka ketika itu pula kita menjadi manusia yang bermanfaat baginya. Rasa jengkel dan kesal itu justru akan membatasi manfaat kita sebagai manusia. Berbahagialah ketika kita bisa membantunya, bantu-membantu dalam kebaikan tentunya, karena itu menunjukkan bahwa kita bukan manusia biasa, kita dipercaya bahwa kita bisa membantunya dan memang dibutuhkan olehnya. Menjadi yang dibutuhkan tentunya lebih special dibanding menjadi yang membutuhkan.
Untuk kata dimanfaatkan yang memiliki konotasi negatif, dan bermanfaat yang memiliki konotasi positif, itu kembali pada niat dalam diri masing-masing, untuk orang-orang yang sering sekali memanfaatkan orang lain, itu urusannya dengan Allah. Meskipun kita dimanfaatkan, itu bukan urusan kita, yang penting kita bisa memberi manfaat untuk orang lain, dan menjadi ladang pahala dari orang-orang yang memanfaatkan kita. Pahamilah bahwa manusia terbaik adalah manusia yang mampu memberi manfaat, dan jika ingin menjadi manusia terbaik, maka kita harus sering memberi manfaat bahkan dimanfaatkan, karena itu artinya kita berguna. Semakin banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan kita, maka bersyukurlah, karena itu berarti kita sedang meniti langkah menuju manusia sebaik-baik manusia. Keep fastabiqul khairat yaaa, Insya Allah.
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.”
Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar