Sabtu, Oktober 29, 2016

Hanya Aku yang Tahu

untukmu yang mungkin merasa
berhentilah menebak-nebak bahwa segala kata yang terukir adalah untukmu
karena memang sudah tak ada lagi kamu pada segala aksaraku
karena memang sudah bukan kamu lagi yang membuatku terus menulis
maaf, tapi memang posisimu sudah tergantikan

untukmu yang mungkin juga merasa
mungkin iya beberapa hal yang ku tulis mirip dengan apa-apa yang kita lalui
tapi bukan berarti segala akhir dari tulisanku bermuara kepadamu
maaf, awal yang sama bukan berarti akhirnya bisa selalui sama, kan?

untukmu yang juga belum merasa
berhenti menerka segala tulisan yang kububuhkan pada laman ini adalah untuknya
bagaimana kau tak mengerti ini adalah apa-apa yang sebenarnya kupendam untukmu?
bagaimana kau tak menyadari bahwa sedari awal sebuah kata terbentuk hanyalah kamu yang memenuhi rongga ingatanku?
mungkin iya aku terlalu susah ditebak seperti katamu
mungkin iya pada beberapa hal aku terlalu mudah membuatmu mengerti
tapi sayang, kau lebih banyak tak mengerti tentang apa-apa yang tak terlihat di balik retinamu

untukmu dan dirimu yang mungkin saja selalu merasa atau bahkan tak pernah merasa
tak ada yang benar-benar tahu siapa yang kutuju pada tiap penggalannya
tak ada yang benar-benar mengerti siapa kemarin, hari ini maupun esok hari yang menjadi awalan dan akhir dari tulisanku
mengertilah, hanya aku yang tahu apa-apa yang seolah cukup kalian ketahui bahkan kalian pahami.

hahahaha..
apa yang lebih melelahkan dari menerka-nerka sebuah perasaan?
tak usah menerka, tanyakan saja bila memang ingin tahu.


-hujan mimpi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar