Rabu, September 14, 2016

Tuhan, ijinkan dia menangis

Lihatlah dia terdiam menatap langit yang sepi tanpa hiasan.

Tak sadar matanya meneteskan air mata.
Menetes, menetes, dan terus menetes,

Sesekali dia usapkan tangannya pada matanya yang merah.

Bibirnya bergetar menahan jerit.

Entah apa yang telah terjadi pada dirinya, dia tak seperti biasanya.
Yang mereka kenal adalah dia yang ceria. dia yang penuh canda tawa dalam hari-harinya.

Sssssttttt... hei dengar!
Lirih pelan suaranya terlantun,

"Yaaaa Tuhan, apa yang harus aku lakukan? aku lelah, yang harusnya aku kuat. Tapi yaaa Tuhan, ijinkan aku menangis, biarkanlah aku melepaskan beban di hati ini. Maafkan aku, aku tak setegar Siti Maryam, maafkan aku yang tak seikhlas Ismail. Maafkan aku, aku meanangis. Biar, biar saja tetesan airmataku ini menjadi teman penghibur dimalam yang sunyi ini. Peluk aku yaa Tuhan.."

kasihan yaa dia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar